watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

Cerita sexs
ketika nafsu tak terbendung

Pertama tama perkenalkan nama saya
Irwan bisanya dikenal dengan nickname
@suxetasu oleh kawan kawan saya di
Forum Bluefame .
Saya merupakan karyawan di sebuah
perusahaan swasta di kawasan
Kuningan, Jakarta.
Perusahaan tempat saya berkerja
bergerak dalam bidang ekspor impor, di
perusahaan tersebut saya memiliki
sebuah jabatan yang cukup membuat iri
bagi rekan kerja saya di perusahaan
tersebut.
Dalam umur 27 tahun saya sudah
menjabat kedudukan sebagai Direktur
utama di perusahaan tersebut. Mesipun
demikian, saya masih tak ingin mencari
calon istri. Saya masih ingin merasakan
kehidupan saya sebagai laki laki lajang
yang sukses dengan segala apa yang
saya miliki. Segala yang saya inginkan
dapat dengan mudah saya miliki.
Saya tinggal disebuah perumahan yang
cukup elite untuk warga Jakarta yang
mengetahuinya. Menteng.
Sesehari dirumah hanya di temani oleh 2
pembantu yang mengurusi segala
kebutuhan saya sehari hari.
Pengalaman sex ini saya dapatkan ketika
saya mencari seorang sekretaris untuk
membantu saya dalam menyelesaikan
pekerjaan saya di perusahaan tersebut.
Mungkin kriteria saya dalam memilih
seorang sekretaris sama dengan banyak
laki laki lajang pada umumnya di kota
jakarta ini. Kecantikan adalah utama, kulit
putih bersih, paras yang ayu, serta
mungkin kemolekan atas lekuk
tubuhnya.
“Iya… masuk.” Terdengar ketukan diluar
pintu ruangan saya.
“Maaf pak. Apakah bapak mau memulai
untuk menyeleksi calon sekretaris.”
“Hmmm… suruh masuk.” Perintah
Irwan tanpa menoleh kepada
bawahannya.
Beberapa saat kemudian terdengar
kembali suara ketukan di pintu ruangan
tersebut.
“Masuk…”
“Siang pak…”
“Hmmm… silahkan perkenalkan siapa
kamu.” Sahut Irwan tanpa terlalu
memperdulikan kehadiran calon pelamar
tersebut di hadapannya yang masih
berdiri. Saat itu Irwan memang sedang
asik membaca berita berita fresh news di
Forum kecintaannya di Bluefame.com.
“Tolong sebutkan nama kamu… umur
kamu… sekarang kamu tinggal dimana…
dan apa pendidikan terakhir kamu serta
dari universitas mana.” Tanya kembali
Irwan yang tak memperdulikan wanita
yang kini duduk di depan mejanya.
“Nama saya Sarah Pradipta, saat ini saya
berusia 21 tahun. Saya tinggal di
perumahan Jatinegara Kaum, Jakarta
Timur. Saya merupakan Lulusan D3
jurusan sekretaris pada universitas
Swasta Trisakti.” Jawab Sarah dengan
lancar tanpa merasa gugup bila sedang
interview.
Saat itu sarah mengenakan baju yang
sungguh menawan. Blazer hitam dipadu
kemben putih tanpa memakai Bra yang
menahan buah dada yang berukuran
36B hingga terlihat jelas sekali terbentuk
puting susunya pada pakainannya. Rok
ketat pendek yang memamerkan
kemulusan kulit pahanya yang putih,
seakan memancing setiap tangan untuk
menjamah serta merasakan
kehalusannya. Dengan postur tubuh
sekitar 170 cm yang cukup tinggi bagi
wanita seperti Sarah. Terkadang banyak
sahabatnya yang bertanya kepadanya,
mengapa ia lebih memilih untuk menjadi
seorang sekretaris dibandingkan menjadi
seorang model karena Sarah memiliki
segala kriteria seorang model papan atas.
Paras wanita indo antara Belanda-Jawa.
Bola mata coklat dipadu dengan Rambut
berombak merah bata sepunggung, kulit
putih bersih. Memiliki leher yang jenjang,
dengan sedikit rambut halus yang
tumbuh di lehernya. Lekukan tubuh
yang mengiurkan setiap mata yang
memandang. Seakan akan mengundang
terjangan setiap laki laki yang
memandangnya bila sedang berjalan.
Memang selama ini Sarah sangat
menjaga kebugaran tubuhnya dengan
erobik rutin di sebuah gym Selebritis
Fitnnes dibilangan Kelapa Gading, Jakarta
Utara.
Sepintas Irwan tertuguh dengan
hadirnya bidadari yang berdiri
dihadapannya saat itu. Tanpa kembali
memperdulikan fresh news yang paling
ia suka bila membuka forum
Bluefame.com.
Tatapannya bagaikan menelanjang
Sarah, menatap dan menilai setiap
lekukan tubuh Sarah saat itu.
“Pak… apakah ada yang salah dengan
pakaian yang sekarang saya kenahkan.
Apakah bapak kurang berkenan dengan
pakaian ini.” Tutur Sarah setelah
menyadari tatapan Irwan yang
menatapnya dari ujung kaki hingga
ujung rambut.
“Ooh… tidak tidak ada yang salah,
hmmm… saya suka dengan penampilan
kamu… apakah kamu sudah berkeluarga
saat ini.” Tanya Irwan yang ingin
mengetahui status pelamarnya saat itu.
“Belum pak… Saat ini saya ingin
memfokuskan untuk karier saya, oleh
karena itu saya tidak ingin menjalin
sebuah hubungan dengan siapapun.”
Jawab Sarah dengan menundukkan
wajahnya menatap ke bawah karena
malu atas pertanyaan itu. Atau mungkin
karena malu atas tatapan Irwan yang
terus menatapnya.
“Selain kemampuan dibidang
kesektretarisan. Kamu memiliki
kemampuan apa lagi. Mungkin ini agak
mengherankan, namun ini sebetulnya
sangat diperlukan sekali bagi seorang
sekretaris saya.”
“Hmmm… dilain bidang kesekretarisan…
mungkin saya juga bisa memberikan
sesuatu yang lebih untuk bapak… namun
bila bapak juga mengingginkannya.”
Perlahan Sarah berjalan mendekati
tempat Irwan, dengan menampilkan
paras muka nakalnya Sarah membuka
retsleting celana Irwan dan
mengeluarkan naga saktinya keluar dari
sarangnya. Di genggamnya batang
kemaluan Irwan dengan jari jari
lentiknya. Perlahan dikocok kocok batang
kemaluan itu naik turun seirama.
Sesekian detik kemudian naga yang
tertidur itu terbangun dan mengeliak
dengan urat urat yang menonjol di
tubuhnya.
Dengan lidah nakalnya Sarah memulai
permainannya dengan menjilat kepala
kemaluan yang ia genggam itu.
Memasukkan kemaluan Irwan dengan
diameter cukup besar dan panjangnya
sekitar 17 – 20 sentimeter itu ke dalam
mulutnya. Dengan lahap Sarah menelan
habis batang kemaluan itu. Mengoral
dengan menaik turunkan sambil tangan
sebelah kanannya membelai kantung
kemenyan Irwan.
Merasa kemaluannya sedang di oral oleh
Sarah dengan nikmatnya, tangan sebelah
kanan Irwan pun turun mencari
bongkahan buah surga yang menjulang
mengemaskan ke dalam genggaman
tangannya yang kekar berotot itu.
Merasa tak ingin sensasi ini terganggu,
Irwan melepaskan genggaman buah
dada Sarah yang kini telah mengelantung
di luar baju dalamnya dan mengapai
telphonenya serta memberitahukan
bawahannya bahwa untuk saat ini ia tak
ingin diganggu serta memberitahukan
bahwa ia telah menerima Sarah sebagai
sekretarisnya yang baru. saat ini ia
memberitahukan juga bahwa ia sedang
memberikan tugas kepada Sarah tentang
tugas tugasnya sebagai sekretarisnya.
Setelah menaruh kembali gagang
telphone tersebut Irwan kembali mencari
mainannya yang tadi sempat tertunda.
Kemudian Sarah melepaskan kulupannya
dan menanyakan kemungkinan apakah
Irwan mengingginkan sensasi yang lebih
dari permainan ini dan yang merupakan
tanda terima kasih karena ia telah
diterima untuk berkerja di perusahaan
ini.
Sarah duduk di atas meja kerja Irwan
dan merenggangkan kedua kakinya tepat
dihadapan Irwan yang menampilkan
celana dalam putih dengan model renda.
Menurunkan celana dalam berendanya
yang membungkus lipatan gundukan
daging montok itu dihadapan Irwan
yang mulai terpanah dengan
pemandangan yang kini ia saksikan.
Tak ingin berlama lama memandangnya.
Irwan langsung memendamkan
kepalanya di dalam selangkangan Sarah
dan melahap harumnya liang kemaluan
Sarah yang terawat itu. Ternyata selain
merawat kebugaran tubuhnya. Sarah
juga tak lupa merawat liang
kewanitaannya dengan segala ramuan
ramuan tradisional yang berasal dari
ibunya yang keturunan orang Jawa.
Keharuman terpancar di dalam
selangkangannya, memberikan sejuta
rangsangan terhadap Irwan.
“Sshhhhh…. mmmmm….” rintih Sarah
mendahakkan kepalanya menatap ke
atas menikmati setiap jengkal jilatan
Irawan terhadap vaginanya.
Sluup… sluup… terdengar suara jilatan
Irwan yang sedang menikmati.
“Sssshhh…. Pak. Ooohh….” erang
kembali Sarah saat Irwan memainkan
klitorisnya dan mengigit halus serta
menekan nekan kepala Irwan tanpa
memperdulikan bahwa Irwan adalah
atasannya saat itu.
Jilatan demi jilatan menjelajahi vagina
Sarah, hingga tak sanggup lagi Sarah
menahan lebih lama rasa yang ingin
meledak didalam dirinya.
Nafas yang makin memburu… sahut
menyahut didalam ruangan yang cukup
besar itu. Beruntung ruangan Irwan
kedap suara, jadi tak kwatir sampai
terdengan oleh karyawannya di luar
sana.
Beberapa menit kemudian Sarah
mengejang sambil mendesah keras serta
meluruskan kedua kakinya yang jenjang
itu lurus tepat di belakang kepala Irwan
yang sedang terbenam menjilati
bongkahan vagina Sarah. Akhirnya
Sarah mencapainya dengan keringat
disekujur tubuhnya. Meskipun ruangan
tersebut Full AC namun Sarah masih
merasa kepanasan di sekujur tubuhnya
saat itu. Mungkin karena pengaruh hawa
nafsu yang kini menjalar didalam dirinya
atas rasa yang barukali ini ia dapatkan.
Masih dengan posisi Sarah duduk di atas
mejanya. Irwan membuka seluruh
celana serta celana dalamnya dan
membebaskan sepenuhnya naga sakti
yang ia banggakan itu.
Menyadari hal itu Sarah menaikan lebih
tinggi Rok ketatnya hingga ke
pinggangnya yang ramping dan
merenggangkan kedua pahanya yang
siap akan dinikmati oleh atasan barunya.
Irwan mengenggam batang
kemaluannya dan mengosokannya
diantara bibir vagina Sarah yang telah
basah bercampur liur Irwan dan mani
Sarah yang tadi keluar.
Perlahan Irwan menekan kepala
kemaluannya ke dalam vagina Sarah
yang menantang ingin segera di ganjal
oleh batang kemaluaan besar berurat
Irwan. Vagina yang hanya dihiasi bulu
bulu halus berbentuk V diatas liangnya.
Semakin membuat gemas Irwan yang
memandangnya. Dengan dibantu Sarah
yang membuka kedua pahanya semakin
lebar, mempermudah kemaluan Irwan
untuk segera menerobos masuk.
“Pak… plan… pelan Pak. Sakit.” Ujar
Sarah ketika merasakan mahkota
keperwanannya ini akan segera dilahap
oleh atasannya. Dengan mimik muka
Sarah yang mengigit bibir sensualnya.
“Tahan sebentar yah… setelah ini kamu
akan merasakan sebuah sensasi yang tak
mungkin kamu dapatkan ditempat lain
selain dengan saya.
Sarah hanya mengangguk kecil kepada
Irwan yang melanjutkan dorongannya
untuk segera mendobrak pintu surganya
yang masih rapat tertutup itu.
Dengan kedua tangan yang memegang
kedua sisi meja Irwan, Sarah menahan
dorongan Irwan yang terus berusaha.
Akhirnya usahanya membuahkan hasil.
Kepala kemaluannya memasuki vagina
Sarah perlahan lahan dan semakin
dalam. Setelah terasa seluruh dari batang
kemaluannya masuk semua. Irwan tak
langsung menariknya kembali. Sesaat
didiamkan dulu batang kemaluannya
didalam vagina sempit Sarah yang
perawan itu. Menikmati remasan
remasan otot vagina Sarah terhadap
batang kemaluannya.
Sensasi wajah Sarah yang menahan
sakit yang dirasakan semakin membuat
Irwan semakin meluap birahinya untuk
lebih lanjut menyetubuhi Sarah.
Pelan pelan Irwan menarik kembali
batang kemaluannya dari dalam vagina
Sarah dan hanya menyisakan kepalanya
saja dan kembali menekan masuk terus
dan berulang ulang hingga Sarah
merasakan birahinya kembali bangkit
bersamaan dengan gesekan gesekan
yang dibuat oleh Irwan kepada liang
kewanitaannya.
“Pak… lebih cepat dong pak
dorongannya.” Ujar Sarah meminta agar
Irwan semakin cepat memompa
vaginanya.
Setiap tekanan yang dilakukan Irwan
terhadap vagina Sarah, mengakibatkan
klitorisnya ikut tergesek dan
menimbulkan sensasi nikmat yang
begitu indah.
Merasa Vagina Sarah telah dapat
menerima kehadiran batang
kemaluannya yang besar ini, maka
pompaan Irwan pun semakin genjar
keluar masuk kedalam vagina Sarah.
Tak terasa pergumulan ini berlangsung
selama 30 menit lamanya. Hingga Sarah
telah keluar sebanyak 4 kali.
“Pak… sssshhh…. please pak…
nikmatnya batang kemaluan bapak ini.
Trus pak….” desah Sarah semakin
mengila atas rasa yang ia dapatkan ini.
“Paaaakkk… Sarah tidak kuat lagi….
Aaakkkhhh…”
Mendengar seruhan Sarah yang sedikit
lagi mencapai puncaknya, maka Irwan
pun tak ingin lebih lama lagi. Kali ini
Irwan ingin mengakhiri dengan bersama
sama.
“Tahan sebentar Sarah… kita sama sama
keluarinnya. Jangan dikeluarin dulu…
tahan.” Perintah Irwan yang semakin
genjar memompa vagina sarah yang tak
memperdulikan perih yang dirasakan
Sarah pada bibir vaginanya yang
semakin memerah itu.
Akhirnya….
“Aaaakkkhhh… Saaaarrraaah.” Erang
Irwan yang bersamaan dengan erangan
sarah pada saat itu memanjang sambil
saling berpelukan dalam dekapannya
masing masing.
Anita ( 20 tahun )
Seusai persenggamahan mereka. Sarah
bergegas mengenakan seluruh
pakaiannnya dan merapikan pakaian
yang agak lesuh itu karena
pergumulannya dengan Irwan atasan
barunya. Tak lupa Sarah mengambil
secarik Tissue basah dari tas kecilnya dan
membersihkan vaginanya dari bekas
bekas sperma yang di muncratkan
Irwan didalam liang kewanitaannya.
Sepulang kerja Irwan menawarkan
untuk mengantar sekretaris barunya
Sarah pulang ke rumahnya yang berada
di perumahan Jatinegara Kaum, Jakarta
Timur.
Setibanya Sarah dan Irwan didepan
rumahnya. Sarah dikejutkan dengan hal
yang membuat Sarah untuk
meninggalkan Irwan sendiri dirumahnya
bersama dengan adiknya Anita.
Kepergian Sarah yang tiba tiba itu
dikarena ada salah satu keluarganya
yang sakit keras malam itu juga.
Dan Sarah tak sungkan meminta
pertolongan Irwan untuk menunggunya
di rumahnya bersama Anita adiknya
yang masih kuliah di Universitas
Gunadarma. Karena mereka hanya
tinggal bertiga di rumah itu, sedangkan
ayahnya Sarah telah meninggal dunia
sekitar 4 tahun yang silam. Bersama
dengan ibunya yang kini menjanda.
Dengan spontan Irwan menawarkan
Sarah untuk mengunakan mobil
Jaguarnya untuk menemani ibunya ke
rumah saudaranya malam itu. Tawaran
Irwan pun tak sia sia kan. Sarah bersama
ibunya berangkat menuju rumah
saudaranya yang berada cukup jauh
daritempat tinggalnya dengan
mengunakan mobil Jaguar yang Irwan
tawarkan.
Kecantikan Anita tak kalah dengan
kecantikan kakaknya. Paras muka Anita
mungkin dapat dikatakan lebih menawan
dan mempesona dibandingkan dengan
kakaknya Sarah. Dengan kulit yang sama
putih serta berambut hitam lurus
sebahu, dihiasi bibir dan mata yang
menantang laki laki disekitar komplek
perumahannya. Postur tubuh Anita lebih
pendek dibandingkan dengan kakaknya.
Sekitar 165 cm dengan sepasang buah
dada berukuran 36 C lebih besar diatas
kakaknya. Sepasang bongkahan pantat
menawan yang dipadu dengan
pinggulnya yang langsing.
Postur tubuh Anita membuat Darah
muda Irwan kembali terbakar setelah
mengetahui kemolekkan tubuh adik
Sarah ini.
“Mimpi apa aku kemarin malam… hingga
hari ini aku dikelilingi oleh bidadari cantik
seperti Sarah dan Anita. Sungguh
beruntungnya diriku hari ini.” Kata Irwan
dalam hatinya. Ketika merasa
keberuntungan berpihak kepadanya saat
ini. Pertama mendapatkan seorang
sekretaris secantik Sarah serta
mendapatkan kenikmatan menyetubuhi
Sarah siang tadi didalam ruangannya.
“yuk masuk… kita tunggu mama dan kak
Sarah didalam saja.” “Oh yah,
perkenalkan nama saya Anita, umur
saya 20 tahun nanti bulan depan. Anita
panggil siapa yah sama….” Oceh Anita
yang terus menerus sambil berjalan
kedalam rumahnya.
“Nama saya Irwan Direktur disalah satu
Perusahaan swasta yang bergerak dalam
bidang ekspor impor. Sekaligus
merupakan atasan baru kakakmu Sarah.
Panggil saja kak Irwan.” Ujar Irwan buru
buru karena belum sempat
memperkenalkan namanya sebari tadi
karena ocehan Anita wanita yang
membuat mata Irwan terus terpanah
dengan goyangan pantatnya ketika
berjalan tepat dibelakangnya.
“Oh… jadi boss baru kak Sarah yah…
wah kak Sarah beruntung sekali yah
memiliki boss yang baik hati serta
tampan seperti kak Irrrrwaaan…” “Anita
juga mau bila nanti kerja memiliki boss
setampan kakak Irwan.” Ujar Anita yang
panjang lebar.
“Kak… sebentar yah, Anita mau
menyegarkan badan Anita dulu. Bau nih,
seharian kena terik matahari. Kak Irwan
kalau mau minum ambil saja sendiri,
jangan malu malu anggap saja seperti
rumah kakak sendiri.” Kata Anita sambil
memainkan matanya yang nakal ke arah
tatapan Irwan.
Gila sungguh mengiurkan tubuh Anita
adiknya Sarah ini. Beruntung sekali bila
ada pria yang akan menjadi kekasihnya
kelak nanti. Tak kalah dengan kakaknya
Sarah.
Merasa haus… Irwan berjalan mencari
kulkas untuk mengambil sebotol
minuman ringan menghapus
dahaganya.
Sambil kembali duduk di sofa ruang
tamu keluarga Sarah. Irwan kembali
dikagetkan dengan kehadiran Anita yang
hanya mengenahkan gaun tidur putih
tipis tiga jari dari lututnya, samar samar
menampakkan seluruh lekukkan
tubuhnya dibalik gaun yang seksi itu.
Begitu indah pemandangan yang
sekarang Irwan saksikan, sayang bila
matanya harus mengedip meski hanya
sekejap. Anita mengunakan gaun putih
dengan celana dalamnya hitam model G-
String dipadu dengan Bra berwarna
hitam segitiga yang hanya menutupi
puting susunya saja.
Tak terasa naga yang bersembunyi
didalam celana katun Irwan kembali
mengeliak dengan hebat hingga
membentuk tonjolan yang cukup besar
pada luar celananya.
“Loh kok malah bengong sih… apa ada
yang salah yah dengan baju tidur yang
Anita pakai ini atau mungkin kakak
kurang menyukainya.” Ujar Anita setelah
melihat tatapan Irwan yang kaget
melihatnya keluar dari dalam kamarnya
yang masih dengan rambutnya yang
masih basah karena mandi tadi.
“Tidak… tidak ada yang salah dan saya
suka kok dengan gaun tidur kamu…
hanya saja hhhmmmm…” jawab Irwan
dengan gugup karena tertangkap basah
melihat kearah buah dadanya serta ke
arah selangkangannya.
“Hanya saja… apa? Kok diam sih. Atau
mungkin karena kakak kaget malihat
Anita mengenahkan gaun tidur dengan
dalamanya yang terlihat jelas yah.” Sahut
Anita sambil mengoda Irwan yang
merasa malu karena melihatnya begitu
seksi.
Dengan agak gugup Irwan menjawab
“Hanya saja kamu terlihat begitu sangat
dewasa di bandingkan dengan saat
kamu mengenakan kaos dan celana
jeans.” Tutur Irwan.
“Trus setelah itu…”
“Trus kamu juga sangat seksi sekali
mengenahkan gaun tidur itu. Kakak
sangat mengagumi keindahan
tubuhmu.”
Tiba tiba deringan Handphone Anita
berbunyi. Ternyata yang menelphone itu
adalah kakaknya. Sarah.
“Hallo… kenapa Kak Sarah.” Sahut Anita
menjawab panggilan itu.
“Anita. Mungkin kakak tidak bisa pulang
malam ini karena paman ternyata
sedang mengalami pendarahan, saat ini
paman sedang dirawat intensif dirumah
sakit RSCM, Salemba. Kak Irwan masih
disana tidak? Suruh saja ia menginap
dirumah kita, karena hari semakin
malam dan mustahil ada taksi yang
berkeliaran jam segini. Kak Irwan nanti
persilahkan saja untuk tidur di kamar
kakak saja.” Ujar Sarah memberitahukan
bahwa ia serta ibunya tak dapat pulang
malam ini.
“Iya… kak Irwan masih disini sedang
ngobrol dengan Anita.” Jawab Anita
kembali.
“Anita ingat yah… kak Irwan adalah milik
kakak. Jadi jangan kamu sekali kali
berbuat yang bukan bukan terhadapnya
malam ini. Ingat pesan kakak yah.”
Ancam Sarah yang memfokuskan
pembicaraannya untuk tidak mengusik
kehadiran Irwan malam ini disaat ia tak
ada disana.
“Oke boss… bagi bagi dong kalau punya
cowok setampan ini kak…” ejek Anita
kepada Sarah di telphone.
“Awas kamu kalau macam macam
yah…”
“Gimana… apakah Sarah pulang malam
ini…” Tanya Irwan yang ingin tahu
apakah Sarah pulang malam ini.
“Kak Sarah tidak dapat pulang malam ini,
dan kakak diminta untuk menginap saja
disini dan tidur di kamarnya nanti
malam.” Ujar Anita sambil meletakkan
Handphonenya di atas meja tamu
setelah mengakhiri pembicaraan itu.
“Kak kayaknya ada sesuatu yang
menonjol tuh di balik celana kak Irwan…
kayaknya besar banget!” sambil
menhampiri Irwan yang duduk
depannya dan duduk tepat
disampingnya.
“Ah gak ini bisa lah… kalau liat wanita
cantik bergaun tidur sexy serta
transparan lagi… yah gini deh akibatnya.
Gak bisa kompromi, minta jatah…”
canda Irwan menutup malunya karena
adik kecilnya menonjol dibalik celananya.
“Kayaknya kalau diusap usap sama
tangan Anita mungkin bisa lebih besar
lagi yah… ih jadi pengen nih liat itunya
kak Irwan.” Seru Anita sambil
memegang batang kemaluan Irwan
diluar celana panjangnya.
Karena merasa mendapatkan angin
segar dari perbincangan yang mulai
menjurus ke hubungan badan. Maka tak
sungkan sungkan Irwan mulai meraba
halus paha Anita yang putih mulus itu.
perlahan namun semakin berjalan
menuju titik temu nikmatnya.
Antara bibir Irwan dan Anita saling
berpangutan, mendesah, nafas yang
memburu karena nafsu yang menjadi.
Tak kala desahan Anita semakin menjadi
saat tangan kekar Irwan mulai
menyusup di balik celana dalam G-string
yang dikenakan Anita. Mengorek…
mencari dimana gerangan daging lebih
tersebut… setiap gesekan yang dilakukan
Irwan membuat Anita mendesah
bagaikan setan kepanasan dengan mulut
yang engap engapan layaknya manusia
yang kekurangan oksigen.
Merasa tak ingin disaingi kegesitannya.
Anita pun segera melancarkan
serangannya. Membuka gesper yang
melingkar pada pinggang Irwan dan
menurunkan retsleting celana serta
langsung membuka seluruh kain yang
membalut bagian bawah Irwan.
Dengan posisi Anita berjongkok di
bawah. Anita dengan bebasnya
menikmati batang kemaluan Irwan
bertubi tubi, layaknya seorang anak kecil
yang sedang menemukan mainan
barunya. Tak henti hentinya Anita
mengulup kepala serta batang kemaluan
Irwan… naik turun keluar masuk
mulutnya.
Terasa sekali ngilu kepala kemaluan
Irwan saat Anita mengesikkan batang
kemaluannya pada sisi gigi rahangnya,
kanan kiri dan terus bergantian.
“Gila nih cewek… kayaknya Anita lebih
berpengalaman dibandingkan dengan
kakaknya Sarah… pintar sekali ia
mempermainkan batang kemaluanku…
sungguh nikmat sekali, meski terkadang
rasa ngilu bertubi datang namun
nikmatnya gak bisa di utarakan dengan
kata kata.” Guyam Irwan dalam hati
sambil menikmati setiap jengkal batang
kemaluaanya di hisap oleh Anita.
Lalu tak ingin akan berakhir sampai
disini… Irwan menarik tubuh Anita dan
disuruhnya mengangkang tepat di atas
mukanya.
Dengan gencar Irwan menyapu vagina
Anita yang sama sama nikmatnya
dengan Sarah. Namun vagina Anita
seakan menebarkan bau yang sungguh
membuat Irwan semakin gencar dan
lahap menjilati liang kewanitaannya
hingga setiap cair yang keluar dari sela
bibir kemaluannya yang montok itu, tak
dibiarkan sia sia oleh Irwan.
Dibukanya kedua belah bibir kemaluan
Anita dengan jari telunjuk Irwan,
kemudian dengan leluasa lidah Irwan
bermain… berputar putar… dan menekan
nekan menerobos liang kewanitaan Anita
yang berwaran merah muda itu.
sungguh rasa dan sensasi yang berbeda.
Merasa mereka berdua hampir sama
sama akan sampai, maka di turunkan
tubuh Anita yang semula mengangkang
di kepalanya dan berjongkok tepat di atas
batang kemaluannya yang tegang
menunjuk ke atas tepat dibawah bibir
vagina Anita berada.
Hanya dengan sedikit tekanan pada bibir
vagina Anita. Batang kemaluan Irwan
berhasil menerobosnya tanpa harus
bersusah payah seperti vagina milik
kakaknya Sarah.
Sesaat ketika batang kemaluan Irwan
telah tertancap penuh didalam vagina
Anita.
“Uuuuhhh… kak. Mmmmhhh…
nikmatnya punya kakak yang besar ini.”
“Sssshhhh…. mmmmhhh… pantas kak
Sarah takut tinggalin kak Irwan sendiri di
sini dengan Anita. Ternyata kak Sarah
tergila gila dengan punya kak Irwan yang
sungguh perkasa ini…” ujar Anita sambil
mengoyangkan pinggulnya maju
mundur… berputar putar merangsang
batang kemaluan Irwan yang mengaduk
liang kewanitaannya.
“kalau begini nikmatnya… Anita mau
selama 1 bulan nonstop dient*t setiap
hari sama kak Irwan yang ganteng dan
perkasa ini.” Goda Anita dengan bahasa
yang mulai berbicara kotor. Layaknya
pelacur yang haus akan sodokan
sodokan kejantanan laki laki.
Kenyataannya ternyata Anita sudah tak
perawan lagi seperti kakaknya Sarah saat
pertama kali Irwan menyetubuhinya
siang tadi di dalam kantornya.
“uuuhh… kak… uuuuhh… kak. Gendong
Anita kedalam. Please…” pinta Anita
sambil mencium puting susu Irwan
yang berbulu itu.
“Dengan senang hati sayang… kak akan
memberikan kepuasan yang kamu
inginkan. Asal kamu tak
memberitahukan kepada kakak mu
Sarah.” Sahut Irawan sambil berdiri
dengan mengendong Anita di
pangkuannya tanpa melepaskan batang
kemaluannya keluar dari dalam vagina
Anita.
Setiap gerakan langkah yang diambil oleh
Irwan mengendong Anita menuju
kamarnya. Desahan dan erangan Anita
semakin menjadi karena hentakan
hentakan yang diakibatkan oleh sodokan
yang mementok hingga rahim Anita.
Namun sensasi yang begitu nikmatnya…
begitu beringasnya Anita kala
bersenggama dengan Irwan, tak
sungkan sungkan Anita mengigit pundak
Irwan hingga bertanda…
Hingga tiba pula didalam kamarnya…
Irwan merebahkan tubuh Anita diatas
ranjang springbednya dan menekukkan
salah satu kaki jenjang mulus Anita ke
atas dan yang satunya tetap di bawah.
Dengan posisi ini batang kemaluan Irwan
dapat dengan leluasa menhujam keluar
masuk vagina Anita tanpa merasa
terhalangi oleh bongkahan pantatnya
yang bulat padat berisi itu.
“plak… plak… plak…” suara yang muncul
ketika hentakan yang di lakukan oleh
Irwan menyodok vagina Anita bertubi
tubi.
“Kak… truuus… beri Anita kenikmata
seperti kakak berikan buat kak Sarah…”
“uuuhhh… kak. Nikmatnya. Uuuhhh….”
erang Anita yang mengila sambil
mencakar punggung Irwan.
Irwan tak memperdulikan Anita.
Sekarang yang ada di pikirannya adalah
mengalahkan Anita di atas ranjang.
Irwan ingin merasa selalu perkasa diatas
ranjang meski dengan wanita manapun,
tentunya masuk kategori seleranya.
Seakan Irwan tak memberi ruang
istirahat untuk Anita sesaat. Irwan terus
menyodok batang kemaluannya tak
henti henti… hingga Anita sendiri wanita
yang haus akan seks ini merasa heran
atas keperkasaan yang ada dalam diri
Irwan.
Dengan postur tubuh yang tegap kekar,
tinggi, tampan, serta memiliki kedudukan
yang tinggi disalah satu perusahaan
swasta.
Akhirnya Anita pun terkapar tak berdaya
mengimbangi kekuatan seksual Irwan
yang hingga saat ini masih terpacu
menyetubuhinya tanpa merasa lelah
sedikitpun.
“Kak… Aaannita tidak tahan lagi… kak.
Aaakkkhhh…. Anita sampai….” Erang
Anita panjang yang menyatakan ia akan
telah mencapai puncak kenikmatannya
yang ke 3 semenjak pertama kali
vaginanya di aduk aduk oleh tangan
Irwan yang kekar itu.
Tak memperdulikan keadaan Anita yang
telah lemas ditindih tubuhnya… Irwan
tetap terus menhantam vagina Anita
bertubu tubi… masuk keluar tak henti
hentinya…
Namun tak lama kemudian Irwan
merasakan denyut denyut yang keras
sekali pada pangkal kemaluannya. Lalu
Irwan pun mencabut batang
kemaluannya dari dalam liang vagina
Anita dan sambil tetap mengocok
kemaluaannya Irwan membimbing
batang kemaluaannya ke mulut Anita
dan memasukkan kemaluaannya hingga
menumpahkan seluruh spermanya. Tak
sedikitpun sperma yang tersisa atau
tertumpah keluar dari mulut Anita.
Karena Irwan menyuruh Anita untuk
menikmati setiap tetes sperma yang
keluar dari kemaluannya. Kalau tidak
maka Irwan tak’kan mengulanggi
persetubuhan ini lagi kepada Anita. Meski
Irwan sendiri memiliki kelebihan dalam
hal seks yang lama dengan lawan
jenisnya.
Tak terasa Irwan melirik jam yang masih
melekat di lengan tangannya. Hampir
selama tiga jam persenggamahan
mereka berlangsung. Kelelahan dan
keletihan baru terasa setelah ia
merebahkan tubuhnya di samping Anita
yang tergulai lemas tampa sehelai
benangpun.


Adult | GO HOME | Exit
1/1997
U-ON

inc Powered by Xtgem.com